Middlemists Red: Perbedaan antara revisi

Dari Wiki Berita
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Bram (bicara | kontrib)
Menambah kan tautan tgl akses pada bagian Refrensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Afwan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Bunga_middlemists_red.jpg|pus|al=Middlemist’s Red|200x200px]]
[[Berkas:Bunga_middlemists_red.jpg|pus|al=Middlemist’s Red|350px]]
<div style="text-align:center; font-size:22px; font-weight:bold; margin:10px 0;">
<div style="text-align:center; font-size:22px; font-weight:bold; margin:10px 0;">
Middlemist’s Red
Middlemist’s Red

Revisi terkini sejak 16 Oktober 2025 07.14

Middlemist’s Red

Middlemist’s Red

Salah Satu Bunga Terlangka di dunia dan sudah punah di habitat asli nya ( Tiongkok )


Middlemist’s Red (Camellia japonica ‘Middlemist’s Red’) adalah kultivar camellia yang dikenal secara luas sebagai salah satu bunga paling langka di dunia. Tanaman ini diyakini hanya bertahan di dua lokasi publik di dunia, yaitu di Chiswick House & Gardens (London, Inggris) dan Treaty House (Waitangi, Selandia Baru). Bunga ini berasal dari Tiongkok dan dibawa ke Inggris pada awal abad ke-19 oleh penjual tanaman bernama John Middlemist.

Asal usul

[sunting | sunting sumber]

John Middlemist, seorang ahli tanaman dan penjual bunga dari Shepherd’s Bush, London, membawa kultivar camellia ini dari Tiongkok pada sekitar tahun 1804. Tanaman tersebut kemudian diberikan kepada Royal Botanic Gardens, Kew, tetapi koleksi aslinya tidak lagi ada. Namun, keturunan dari tanaman yang sama tetap dipelihara di Chiswick House & Gardens, tempat bunga ini menjadi koleksi paling berharga di konservatori bersejarah tersebut.

Nama “Middlemist’s Red” diambil dari nama sang pengimpor, John Middlemist. Meskipun disebut “Red”, warna bunganya sebenarnya merah muda tua (rose-pink) yang cenderung ke arah merah lembut. Bentuk bunganya ganda (double flower) dengan kelopak tebal menyerupai mawar.

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Tanaman ini termasuk dalam spesies Camellia japonica dari keluarga Theaceae. Daunnya hijau tua, mengilap, berbentuk oval dengan tepi halus. Bunganya berdiameter sekitar 8–10 cm, dengan kelopak berlapis banyak dan warna mencolok. Masa berbunga umumnya terjadi antara Februari hingga April, tergantung kondisi lingkungan dan iklim.

Kultivar ini tumbuh baik di tempat teduh sebagian dengan tanah asam yang lembap namun memiliki drainase baik. Karena merupakan kultivar hortikultural, bukan spesies liar, perbanyakannya dilakukan secara vegetatif seperti stek atau okulasi.

Sejarah dan persebaran

[sunting | sunting sumber]

Setelah diperkenalkan ke Inggris, Middlemist’s Red menjadi bagian dari koleksi taman bangsawan di era Georgia. Salah satu lokasi paling terkenal yang masih memelihara tanaman ini adalah Chiswick House & Gardens, sebuah rumah besar bersejarah dengan konservatori abad ke-19. Konservatori tersebut dibangun tahun 1813 oleh William Cavendish, Duke of Devonshire ke-6, dan menjadi tempat penyimpanan berbagai spesies camellia langka. Selama Perang Dunia II, bangunan konservatori sempat rusak akibat ledakan bom dan ditinggalkan selama beberapa dekade sebelum akhirnya dipugar pada awal abad ke-21.

Satu-satunya tanaman lain yang diketahui hidup berada di Treaty House, Waitangi, Selandia Baru, ditanam sekitar tahun 1833. Penelitian iso-enzim oleh Dr. Clifford Parks dari University of North Carolina menunjukkan kesamaan genetik antara tanaman Waitangi dan kultivar di Chiswick, menandakan keduanya adalah klon yang sama.

Konservasi

[sunting | sunting sumber]

Karena hanya dua individu publik yang diketahui masih hidup, Middlemist’s Red sering disebut sebagai " bunga paling langka di dunia ". Risiko utama bagi kelangsungan kultivar ini adalah faktor usia tanaman, penyakit, dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, kedua lokasi yang memelihara bunga ini melakukan perlindungan ketat:

  • Chiswick House & Gardens menggunakan sistem konservatori dengan pengaturan suhu dan kelembapan terkontrol untuk meniru kondisi tropis lembap asal camellia di Asia Timur.
  • Waitangi Treaty Grounds melakukan perawatan manual rutin dan pembatasan pengambilan potongan stek tanpa izin resmi.

Perbanyakan tanaman ini secara vegetatif terus diupayakan oleh ahli botani untuk memastikan kelestariannya. Walau disebut " paling langka ", beberapa sumber menyebutkan bahwa klon lain mungkin masih hidup di kebun pribadi, namun tidak terdokumentasi secara publik.

Signifikansi budaya

[sunting | sunting sumber]

Selain nilai botani, Middlemist’s Red memiliki arti simbolis sebagai representasi hubungan budaya antara Timur dan Barat. Di Tiongkok, bunga camellia melambangkan kesetiaan dan keindahan abadi, sedangkan di Eropa pada abad ke-19, camellia menjadi simbol kemewahan dan status sosial. Kini, bunga ini juga menjadi ikon konservasi hortikultura dan warisan sejarah taman Inggris.

Catatan ilmiah

[sunting | sunting sumber]

Tidak ada catatan resmi bahwa Middlemist’s Red tumbuh di alam liar. Semua individu yang diketahui adalah hasil budidaya manusia. Karena itu, kultivar ini tidak masuk dalam daftar konservasi IUCN, tetapi dikategorikan sebagai tanaman “sangat langka dalam koleksi hortikultural”. Beberapa ahli menekankan pentingnya mendokumentasikan DNA kultivar ini agar dapat diidentifikasi dan dikloning lebih luas sebelum terjadi kepunahan vegetatif akibat usia.

Saran penelitian lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Analisis genetik molekuler untuk memastikan kesamaan penuh antara klon di Inggris dan Selandia Baru.
  • Propagasi konservasi melalui kultur jaringan untuk memastikan klon cadangan tersedia di kebun raya.
  • Survei koleksi camellia dunia untuk mendeteksi kemungkinan individu tersembunyi di kebun pribadi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

1. Maev Kennedy.World’s Rarest Camellia in Full Bloom The Guardian, 8 Maret 2010. www.theguardian.com di akses tgl 12 Oktober 2025

2. The Telegraph. World’s Rarest Camellias Blooming in 19th Century Conservatory The Telegraph, 9 Maret 2010. www.telegraph.co.uk di akses tgl 12 Oktober 2025

3. Chiswick House & Gardens Trust. Camellia Collection and Conservation Project Chiswick Gardens Official Site. www.chiswickhouseandgardens.org.uk di akses tgl 12 Oktober 2025

4. Alan Buckingham. Middlemist’s Red – The Rarest Flower in the World Alan Buckingham Horticultural Archive. www.alanbuckingham.com di akses tgl 12 Oktober 2025

5. Architectural Digest (India).The Rarest Flower in the World Blooms in Just Two Known Locations on Earth ada 12 Agustus 2025. www.architecturaldigest.in di akses tgl 12 Oktober 2025

6. In Pure Spirit. Middlemist’s Red Rescued by Chiswick House Restoration InPureSpirit.com. www.inpurespirit.com di akses tgl 12 Oktober 2025

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]