Papua Nugini
Papua Nugini ( Papua New Guinea ) adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Oseania, tepatnya di bagian barat daya Samudra Pasifik. Negara ini menempati bagian timur pulau Papua, yang berbatasan langsung dengan Provinsi Papua di sebelah barat. Papua Nugini juga mencakup ratusan pulau kecil di Melanesia, termasuk Kepulauan Bismarck dan Kepulauan Solomon bagian barat. Ibu kota sekaligus kota terbesarnya adalah Port Moresby.
Dengan luas wilayah sekitar 462.840 km² dan populasi hampir 10 juta jiwa, Papua Nugini dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman budaya dan bahasa terbanyak di dunia — terdapat lebih dari 800 bahasa yang digunakan oleh berbagai suku bangsa di negara ini.
Etimologi
sunting sunting sumberNama “Papua” berasal dari kata Melayu yang berarti “berambut keriting”, merujuk pada ciri fisik penduduk asli Melanesia. Sedangkan “New Guinea” (Guinea Baru) diberikan oleh penjelajah Spanyol Yñigo Ortiz de Retez pada tahun 1545 yang menganggap penduduk pesisir utara pulau ini mirip dengan orang Guinea di Afrika Barat. Gabungan nama tersebut kemudian menjadi “Papua New Guinea” atau “Papua Nugini”.
Sejarah
sunting sunting sumberWilayah Papua Nugini telah dihuni manusia sejak lebih dari 50.000 tahun yang lalu oleh kelompok penutur bahasa Austronesia dan Trans-Nugini. Peradaban agraris di dataran tinggi berkembang jauh sebelum pengaruh luar masuk ke wilayah ini.
Penjelajah Eropa pertama yang mencapai wilayah ini adalah Yñigo Ortiz de Retez (Spanyol) pada abad ke-16. Pada abad ke-19, bagian timur pulau Papua terbagi menjadi dua kekuasaan kolonial: bagian utara dikuasai oleh Kekaisaran Jerman sebagai “Kaiser-Wilhelmsland”, dan bagian selatan oleh Britania Raya dengan nama “British New Guinea”.
Setelah Perang Dunia I, wilayah bekas Jerman dikelola oleh Australia di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa. Papua Nugini akhirnya meraih kemerdekaan penuh pada **16 September 1975**, dengan Michael Somare sebagai perdana menteri pertamanya.
Geografi
sunting sunting sumberPapua Nugini menempati bagian timur pulau Papua serta banyak pulau kecil di sekitar Samudra Pasifik barat daya. Negara ini berbatasan darat dengan Indonesia di sebelah barat dan memiliki perairan yang berdekatan dengan Australia di selatan dan Kepulauan Solomon di timur.
Ciri khas geografi Papua Nugini adalah bentang alamnya yang bergunung-gunung, dengan puncak tertingginya Gunung Wilhelm (4.509 m). Terdapat banyak sungai besar seperti Sungai Sepik dan Sungai Fly yang mengalir melalui hutan hujan tropis lebat. Iklim di negara ini tropis lembap dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
Papua Nugini juga berada di wilayah Cincin Api Pasifik, sehingga sering mengalami aktivitas gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Politik dan Pemerintahan
sunting sunting sumberPapua Nugini adalah sebuah monarki konstitusional parlementer dalam Persemakmuran Britania. Kepala negaranya adalah Raja Charles III yang diwakili oleh Gubernur Jenderal, sedangkan kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri.
Parlemen nasional terdiri dari satu kamar yang disebut “National Parliament” dengan anggota yang dipilih setiap lima tahun. Sistem politik negara ini demokratis, namun menghadapi tantangan berupa ketidakstabilan politik dan isu korupsi.
Ekonomi
sunting sunting sumberEkonomi Papua Nugini didominasi oleh sektor pertambangan, pertanian, dan kehutanan. Sumber daya alam utamanya meliputi emas, tembaga, minyak bumi, dan gas alam. Pertanian subsisten masih menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk, dengan tanaman utama seperti kopi, kakao, dan kelapa.
Proyek gas alam cair (LNG) menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi dalam dua dekade terakhir. Meski demikian, ketimpangan sosial dan kemiskinan masih tinggi, terutama di daerah pedalaman.
Demografi
sunting sunting sumberPapua Nugini memiliki populasi sekitar 9,9 juta jiwa (perkiraan 2025). Penduduknya terdiri dari berbagai kelompok etnis Melanesia, dengan minoritas Polinesia dan Mikronesia. Negara ini juga dikenal sebagai negara dengan jumlah bahasa lokal terbanyak di dunia, lebih dari **850 bahasa** aktif digunakan.
Agama utama penduduk Papua Nugini adalah Kekristenan (lebih dari 95%), dengan berbagai denominasi seperti Gereja Katolik Roma, Lutheran, dan Anglikan. Namun, praktik kepercayaan tradisional masih kuat di beberapa daerah pedalaman.
Budaya
sunting sunting sumberBudaya Papua Nugini sangat beragam dan kaya akan tradisi. Setiap suku memiliki bahasa, pakaian adat, tarian, dan ritual unik. Festival budaya seperti Mount Hagen Cultural Show dan Goroka Show menampilkan berbagai tarian perang, lukisan tubuh, dan nyanyian tradisional.
Seni ukir kayu, topeng ritual, dan anyaman adalah bentuk seni khas masyarakat Papua Nugini. Musik tradisional sering menggunakan alat seperti drum kayu besar (kundu) dan seruling bambu.
Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati
sunting sunting sumberPapua Nugini termasuk salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sekitar 70% wilayahnya tertutup hutan hujan tropis yang menjadi rumah bagi ribuan spesies endemik seperti burung cendrawasih, kuskus pohon, dan berbagai jenis anggrek.
Namun, deforestasi, penambangan, dan perubahan iklim mengancam kelestarian lingkungan negara ini. Pemerintah bekerja sama dengan organisasi internasional untuk memperkuat konservasi hutan dan perlindungan spesies langka.
Hubungan Luar Negeri
sunting sunting sumberPapua Nugini menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara di dunia. Negara ini merupakan anggota PBB, Persemakmuran Britania, Forum Kepulauan Pasifik (PIF), APEC, dan Melanesian Spearhead Group (MSG). Hubungan bilateral dengan Australia sangat penting karena Australia merupakan mitra ekonomi dan bantuan utama.
Lihat pula
sunting sunting sumberReferensi
sunting sunting sumber1. National Geographic Society. “Papua New Guinea”. [1](https://education.nationalgeographic.org/resource/papua-new-guinea/) 2. Britannica. “Papua New Guinea”. [2](https://www.britannica.com/place/Papua-New-Guinea) 3. World Bank Data. “Papua New Guinea Overview”. [3](https://www.worldbank.org/en/country/png) 4. United Nations Environment Programme (UNEP). “Papua New Guinea Environment Outlook”. [4](https://www.unep.org/) 5. CIA World Factbook. “Papua New Guinea”. [5](https://www.cia.gov/the-world-factbook/countries/papua-new-guinea/)